Project-Based Learning
Salah satu model pembelajaran di Noble Academy yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik adalah dengan menggunakan media belajar berupa project.
Tujuan dalam kegiatan pembelajaran berbasis project adalah memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan masalah-masalah yang terjadi pada kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar untuk mereka pecahkan, sehingga dalam prosesnya akan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi mereka.PBL dapat dikatakan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik karena kegiatan ini berpusat pada peserta didik secara mandiri sehingga mereka membangun pengetahuan mereka sendiri sekaligus mencari solusi dari sebuah permasalahan. Mereka melakukan suatu studi atau investigasi yang mendalam terhadap suatu topik atau masalah yang mereka pilih atau sukai, berbobot, relevan, dan sesuai dengan realitas yang ada.
Keterampilan yang dapat dilatihkan dalam PBL yaitu keterampilan komunikasi, kolaborasi, berpikir kreatif dan kritis. Selain itu, mereka juga akan belajar bertanggung jawab, manajemen ide dan waktu, bagaimana melakukan riset atau penelitian, melakukan penilaian diri dan refleksi, serta kepemimpinan.Salah satu implementasi Project-Based Learning (PBL) di Noble Academy adalah Passion Project. Peserta didik di Noble Academy memiliki 5 minggu untuk melakukan proyek dengan melaksanakan prosedur seperti tahap perencanaan, pelaksanaan, dan finalisasi. Setelah proyek berakhir pada minggu ke 5, maka mereka akan mempresentasikan hasil proyek mereka di depan audiens seperti project supervisor, mentor, teman sekelas, staf sekolah, dan orang tua.